OBSERVASI KELAS
FITRI SUSANTO
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Proses belajar mahasiswa tidak harus dilakukan di dalam kelas maupun di bangku kuliah, dari kesadaran tersebut Dra. Murdjanti, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Belajar dan Pembelajaran 1 memberikan tugas kepada mahasiswa program studi pendidikan sejarah untuk melaksanakan kegiatan observasi kelas terhadap sekolah-sekolah yang ada di wilayah D.I. Yogyakarta.
Dengan berbekal keinginan dan kemauan kami dalam menyelesaikan tugas sekaligus sebagai proses belajar kami, maka kami melaksanakan kegiatan observasi kelas di SMA Negeri 1 Pleret.
B. TUJUAN
Adapun tujuan dari observasi kelas tersebut antara lain:
1. Mengamati proses belajar mengajar (KBM).
2. Mengamati dan memahami cara seorang pendidik membelajarkan peserta didik.
3. Mengamati sekaligus memahami strategi belajar yang dilakukan oleh guru (pendidik).
4. Mengamati sekaligus memahami system pendekatan seorang pendidik terhadap peserta didik.
5. Mengamati sekaligus memahami system komunikasi yang dilaksanakan di dalam proses belajar mengajar (KBM).
6. Mengamati sekaligus belajar membaca karakter setiap peserta didik.
C. WAKTU PELKSANAAN
Kegiatan observasi tersebut kami laksanakan pada hari senin, 19 April 2010 pada jam pelajaran ke-3, yakni pukul 09.25
BAB II HASIL OBSERVASI
Dari hasil observasi tersebut kami bagi menjadi 2 hal ;
1. Pengamatan terhadap pengajar (guru)
2. Pengamatan terhadap peserta didik (siswa)
1. PENGAMATAN TERHADAP PENGAJAR (GURU)
Hasil dari pengamatan kami terhadap pengajar (antara lain)
A. Cara seorang pendidik membelajarkan peserta didik.
SMA NEGERI 1 PLERET membentuk suatu team teaching (team mengajar) yang terdiri dari 2 guru, hal tersebut dilakukan dengan tujuan pemenuhan jam terbang (jam mengajar) seorang guru sebagai syarat sertifikasi guru.
Dari team teaching tersebut seorang guru dengan mudah menguasai para peserta didik karena di dalam satu kelas terdapat 2 guru, yang mana yang satu menjelaskan (memberikan) materi, sedangkan yang satu dapat berkonsentrasi mengamati dan memperhatikan peserta didik.
Hal yang menarik perhatian kami yakni cara membelajarkan peserta didik dengan memberikan tugas kelompok (per meja) sehingga terjadi diskusi antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya untuk mengerjakan tugas tersebut.
B. Strategi belajar yang dilakukan oleh guru (pendidik).
Kebetulan waktu kami mengadakan observasi, strategi belajar yang digunakan oleh guru bidang studi sejarah adalah dengan memberikan tugas (evaluasi). Yang mana dengan hal tersebut guru berhasil membelajarkan para peserta didiknya.
Selain itu team teaching bidang studi sejarah tersebut memberikan stimulus kepada peserta didik yang mana bertujuan untuk mengingatkan kembali para peserta didik tentang materi-materi yang telah dibahas pada pertemuan atau pembahasan sebelumnya. Dengan demikian team teaching tersebut berhasil mengubah system komunikasi dari komunikasi satu arah menjadi komunikasi dua arah antara pendidik (guru) dengan peserta didik (murid).
C. System pendekatan seorang pendidik terhadap peserta didik.
System perdekatan yang dilakukan oleh team teaching bidang studi sejarah ialah dengan cara:
Pendekatan umum: yang mana dengan pendekatan umum ini para peserta didik dituntun untuk berada pada satu pembahasan dan satu konsentrasi tertuju pada apa yang dikatakan atau disampaikan oleh guru.
Pendekatan Khusus: seperti yang kita ketahui bersama karakter seseorang itu berbeda-beda, maka guru bidang studi sejarah yang kita amati memberikan perhatian khusus terhadap peserta didik tertentu yang mulai berbicara sendiri maupun berbicara melenceng dari pembahasan yang dilakukan.
2. PENGAMATAN TERHADAP PESERTA DIDIK (MURID)
Dari pengamatan kami menganai peserta didik SMA Negeri 1 Pleret, kami dapat menyimpulkan bahwa:
1. Para peserta didik memperhatikan penjelasan dan materi yang diberikan oleh guru meskipun ada beberapa dari peserta didik yang asik dengan urusannya sendiri dan tidak memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru.
2. Sebagian besar peserta didik memberikan respon (aktif) pada setiap stimulus yang diberikan oleh guru bidang studi sejarah tersebut, sehingga dapat tercipta komunikasi dua arah.
3. Para peserta didik berkonsentrasi dalam mengerjakan tugas kelompok yang diberikan oleh guru, sehingga jam pelajaran yang ia gunakan seakan tidak terasa telah habis.
BAB III PENUTUP
Demikian Laporan Kegiatan observasi kelas yang kami laksanakan, penulis menyadari bahwa Laporan observasi kelas ini jauh dari kata “sempurna”, hal ini tidak lain disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan, kemampuan, maupun waktu yang penulis miliki. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca terhadap Laporan observasi kelas ini sangat penulis harapkan untuk menuju kesempurnaan dan kedewasaan intelektual penulis di kemudian hari. Karena itu, dengan harapan yang tinggi, semoga Laporan observasi kelas ini bukanlah karya intelektual terakhir dari penulis dalam perjalanan kehidupannya. Akhir kata, semoga Laporan observasi kelas ini dapat bermanfaat dan berguna bagi penulis maupun bagi pembaca.