Jawa timur – Bali
Kuliah lapangan sejarah
merupakan mata kuliah yang menitik beratkan pada kualitas sumber daya manusia
sesuai dengan cita-cita pendidikan bangsa. Mahasiswa program studi pendidikan sejarah yang kelak akan hidup dalam
lingkungan masyarakat dalam menghadapi manusia sebagai obyek didiknya, kiranya
memerlukan wawasan yang luas guna mendukung profesinya. Dalam rangka mengembangkan pengetahuan dan pengalaman, serta mensinergikan
antara pengetahuan yang didapatkan di dalam kelas dengan obyek yang
sesungguhnya berkaitan dengan peninggalan sejarah, maka sangat diperlukan
adanya suatu kajian atau kuliah lapangan yang harus dilaksanakan guna menunjang
mata kuliah KLS.
Bertitik berat dari uraian tersebut diatas, mahasiswa
universitas PGRI Yogyakarta yang tergabung dalam semester VI khusunya yang
mengambil mata kuliah Kuliah Lapangan Sejarah melaksanakan kuliah lapangan
sejarah dengan obyek disekitar jawa
timur dan bali pada tanggal 25 mei-31 mei 2012. Rombongan yang
terdiri dari 62 mahasiswa dan 2 dosen pendamping tersebut diawali dengan
pelepasan oleh Kaprodi pendidikan
sejarah universitas PGRI Yogyakarta
yakni Darsono, S. Pd. Bertolak dari Yogyakarta rombongan melakukan perjalanan
awal menuju kota blitar (jawa timur).
Obyek studi yang pertama dikunjungi ialah makam mantan presiden RI pertama,
yakni makam ir. Soekarno.
Bertolak dari makam Ir. Soekarno
rombongan melanjutkan perjalanan ke berbagai obyek peninggalan sejarah, Tidak kurang
dari 13 obyek studi di jawa timur dikunjungi, terdiri dari peninggalan sejarah
berupa candi,seperti candi panataran, candi jago, candi singosari, candi kidal,
candi tikus, candi bujang ratu, candi waringin lawang, candi brahu, kolam
segaran, archa ganesha berdiri, makam troloyo, dan museum trowulan.
Setelah melaksanakan studi
lapangan selama 2 hari di jawa timur, selanjutnya rombongan melanjutkan
perjalanan menuju pulau Bali. Di pulau Bali inilah rombongan melakukan studi
mengenai masyarakat Hindu di Bali, serta melakukan studi lapangan di beberapa
obyek, seperti pura taman ayun, makam
terunyan, tari barong, pura besakhih, museum gunung api dan obyek lainnya.
Diadanya kuliah lapangan
sejarah ini diharapkan mahasiswa lebih memperdalam materi yang telah didapatkan
di kelas, serta mampu menghargai situs peninggalan sejarah. Dengan kuliah
lapangan sejarah ini pula diharapkan sumber daya manusia khususnya guru sejarah
di masa yang akan datang lebih memahami mengenai apa yang mereka sampaikan guna
menunjang profesinya sebagai guru bidang studi sejarah.