Orde baru merupakan sebutan bagi pemerintahan Indonesia pada kepemimpinan Presiden Soeharto, pengertian dan latar belakang lahirnya orde baru dapat kita simak bersama di bawah ini.
Pengertian Orde baru
Menurut wikipedia Orde Baru adalah “sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia”. Masa kepemimpinan Soeharto memang cukup panjang dan banyak menorehkan sejarah penting bagi perkembangan bangsa Indonesia. Era Orde baru berjalan selama 32 tahun yakni mulai tahun 1968 saat Soeharto dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia yang ke-2 hingga pengunduran diri Soeharto pada tahun 1998 karena banyaknya kekacauan di dalam negeri.
Sekilas Tentang Masa orde lama
Masa orde lama merupakan sebutan bagi pemerintahan Ir. Soekarno, yakni presiden Indonesia pertama yang menjabat pada tahun 1945 sampai dengan 1965. Perlu kita ketahui bersama bahwa nama ataupun sebutan masa orde lama merupakan sebutan yang diberikan oleh orang-orang pada masa orde baru.
Untuk memudahkan pembelajaran para sejarawan mengelompokkan masa orde lama menjadi 3 masa, yakni sejarah indonesia 1945 s/d 1949 atau revolusi nasional, sejarah Indonesia 1950 s/d 1959, dan sejarah Indonesia 1959 s/d 1965 atau disebut juga demokrasi terpimpin.
Pada masa demokrasi terpimpin sistem pemerintahan berpusat pada pemimpin negara atau presiden. Meskipun pergantian sistem pemerintahan ini dilakukan untuk lebih menstabilkan keadaan ekonomi dan politik di dalam negeri namun pada kenyataanya justru membawa petaka terhadap pemerintahan Indonesia. Pada masa ini kebijakan dan peristiwa penting terjadi di dalam negeri seperti gerakan 30 S PKI dan dikeluarkannya Dekrit Presiden 1959.
Latar Belakang Lahirnya Orde Baru
Sebagaimana yang telah kita singgung di atas bahwa orde baru
memiliki peran cukup besar tepatnya setelah kekuasaan pemerintahan orde lama
semakin tidak dipercaya oleh rakyat Indonesia. Sementara latar belakang lahirnya orde baru dapat kita paparkan
sebagai berikut:
Gerakan 30 S PKI
Terjadinya pemberontakan dari
kalangan Partai Komunis Indonesia yang kemudian dikenal dengan sebutan Gerakan
30 September 19952. Peristiwa tersebut merupakan salah satu peristiwa yang melatar belakangi lahirnya orde baru.
Pemberontakan tersebut jelas mendapat kecaman dan reaksi keras dari rakyat
Indonesia.
Sebagai negara demokrasi tentu tidak
sedikit ormas dan mahasiswa yang turun ke jalan untuk berdemonstrasi atas kejadian
tersebut serta menuntut pembubaran Partai Komunis Indonesia.
Perekonomian yang semakin terpuruk
Sebelum terbentuknya pemerintahan
baru dengan mengenalkan sistem orde baru inflasi di Indonesia mencapai lebih
dari 500% yang tentu saja menimbulkan keresahan dan kepanikan oleh masyarakat. Lebih-lebih
ketika pemerintahan mengevaluasi rupiah serta kenaikan BBM yang semakin menjadikan
rakyat tidak mempercayai pemerintahan orde lama serta membuat situasi di dalam negeri semakin
memburuk.
Berdirinya Front Pancasila
Front Pancasila sebagai salah
satu gerakan gabungan aksi masyarakat yang terdiri dari berbagai kalangan
menuntut agar pemerintah menangkap dan mengadili tokoh-tokoh yang terlibat
dalam peristiwa G 30 September 1956. Aksi dan desakan mereka secara tidak
langsung menjadi salah satu latar belakang
lahirnya orde baru. Pada periode
berikutnya kelompok ini terkenal dengan sebutan Angkatan 66 yang berarti
berjuang pada tahun 1966 dan terkenal dengan aksi “Tri Tuntutan Rakyat”.
Upaya reshuffle kabinet Dwikora
Pada awal tahun
1966 usaha mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan demokrasi
terpimpin kembali dilakukan. Penggantian susunan menteri sebagaimana yang
dituntutkan oleh front pancasila dalam tri tuntutan rakyat berusaha dipenuhi. Namun
hasil dari reshuffle tersebut lagi-lagi ditolak oleh masyarakat karena
disinyalir terdapat tokoh-tokoh PKI dalam susunan kabinet tersebut. Dilain sisi
Kewibawaan dan kekuasaan presiden Sukarno semakin melemah seiring tidak kunjung
selesainya pengadilan terhadap tokoh-tokoh PKI.
Super Semar
Surat perintah sebelas maret yang
terkenal dengan singkatan “Supersemar” kiranya menjadi hal utama latar belakang
lahirnya orde baru. Meskipun hingga kini polemik mengenai kebenaran
surat perintah tersebut masih dipertanyakan namun fakta menunjukkan bahwa Presiden
Soekarno perlahan tergantikan hingga akhirnya MPR menetapkan Soeharto sebagai
Presiden Indonesi a yang ke-2.
Dari sumber sejarah nasional
peristiwa super semar dituliskan karena adanya permohonan dari ABRI khususnya
Angkatan Darat kepada Presiden Soekarno untuk mengambil tindakan dalam
menangani masalah di Indonesia. Permohonan tersebut kemudian memicu keluarnya
SUPERSEMAR kepada Letjend. Soeharto yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri
Panglima Angkatan Darat. Dalam surat perintah tersebut Presiden Soekarno
memberikan perintah kepada Soeharto untuk segera mengambil tindakan guna menjamin
keamanan dan kestabilan pemerintahan Indonesia.
Menindak lanjuti surat perintah
tersebut Letnan Jenderal Soeharto melakukan beberapa tindakan diantaranya
adalah: (1) Membubarkan PKI ; (2) Sidang Umum IV MPRS 1966; (3) Membentuk
kabinet Ampera. Ketiga tindakan tersebut yang kemudian secara perlahan
menumbuhkan lahirnya orde baru.
Kronologis di atas merupakan rentetan peristiwa yang melatar belakangi lahirnya orde baru di Indonesia. Puncak peristiwa terjadi pada tahun 1967 yakni dengan diserahkannya jabatan presiden dari Ir. Soekarno kepada pemegang Surat Perintah Sebelas Maret. Peristiwa tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan adanya sidang istimewa sekaligus pengangkatan Presiden oleh MPRS pada tanggal 7 hingga 12 maret tahun 1967. Secara resmi pemerintahan Ir. Soekarno bergulir kepada Soeharto.
Semoga artikel singkat di atas dapat kita jadikan referensi dalam membuat makalah maupun skripsi serta menambah wawasan kita terhadap latar belakang lahirnya orde baru.