Tidak dapat dipungkiri peristiwa sumpah pemuda (SP) merupakan tonggak dari terwujudnya persatuan dan kesatuan Indonesia. SP menjadi salah satu momentum untuk meningkatkan tekad bangsa Indonesia dalam mewujudkan kemerdekaannya. Dengan ini pula persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia khususnya para generasi muda mulai terwujud. Tak heran jika banyak sejarawan yang menganggap 28 September 1928 ini menjadi hari kelahiran bangsa Indonesia.
Dengan bersatunya para pemuda dalam suatu organisasi dan cita-cita bersama tentulah menjadi kekuatan yang sangat besar guna mewujudkan kemerdekaan Indonesia yang kini dapat kita nikmati hasilnya.
Pada tanggal 28 September 1928 generasi muda Indonesia telah berikrar terhadap persamaan tanah air, bangsa dan bahasa. Meskipun SP secara keseluruhan bukan merupakan kejadian besar dengan pengorbanan besar pula, namun makna di balik peristiwa sumpah pemuda ini sangat besar pengaruhnya terhadap rakyat Indonesia khususnya para generasi muda. Tokoh penggagas SP adalah mereka yang tergabung dalam Perhimpunan Pemuda Pemudi Indonesia atau yang akrab disebut dengan PPPI. Tidak kurang dari 80 muda mudi dari berbagai daerah berkumpul dalam kongres pemuda ke 2 yang diselenggarakan di Jakarta yang dulu dikenal dengan sebutan Batavia karena dikuasai oleh Belanda. Di antara tokoh-tokoh tersebut terdapat 9 tokoh yang berperan sebagai panitia, mereka adalah: Soegondo Djojopoespito, R.M. Djoko Marsaid, Mohammad Jamin , Amir Sjarifuddin, Djohan Mohammad Tjai, R. Katja Soengkana, Senduk, Johanes Leimena, dan Rochjani Soe'oed. Pada kesempatan ini pula lagu Indonesia Raya pertama kali diperkenalkan ke publik sebagai lagu kebangsaan Indonesia.
Dengan memahami mengenai uraian di atas semoga menambah sifat nasionalisme dan persatuan di dalam diri kita. Bagi Anda yang ingin mempelajari mengenai peristiwa sumpah pemuda 28 September 1928 secara lengkap saya sarankan untuk berkunjung ke Museum Seompah Pemoeda (Jl. Kramat Raya Nomor 106 Jakarta Pusat). Salam Generasi Muda Indonesia.
Baca Juga:
