Kemerdekaan Indonesia tidak serta merta didapat tanpa jernih payah dan pengorbanan rakyat.
Sejarah perjuangan para pahlawan seakan luntur seiring kedewasaan usia republik tercinta. Masihkah tersisa semangat juang para pahlawan di dalam jiwa sanubari kita?
Untuk menumbuhkan nasionalisme dalam diri memang perlu kita pupuk sedini mungkin. Salah satu usaha untuk memupuk nasionalisme kita adalah dengan mempelajari sejarah kemerdekaan Indonesia. Dengan mempelajari peristiwa dan perjuangan para pendahulu kita diharap jiwa nasionalisme, persatuan serta kesatuan kita akan senantiasa terjaga guna mewujudkan negara yang sejahtera, adil, dan makmur. Untuk itu silahkan simak uraian singkat mengenai peristiwa kemerdekaan republik Indonesia tercinta di bawah ini.
Telah menjadi rahasia umum bahwa bangsa kita merupakan bangsa tertindas selama ratusan tahun. Para penjajah silih berganti menguasai negeri tercinta. Salah satu negara penjajah yang menguasai negara kita menjelang kemerdekaan adalah negara Jepang.
Dengan porak-porandanya negara jepang dalam menghadapi sekutu tentu menjadi angin segar bagi para pejuang di negeri kita. Setidaknya dalam peristiwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki oleh tentara sekutu membuat kocar-kacir pertahanan Jepang. Tak hanya itu, peristiwa yang terjadi pada tanggal 6 Agustus 1945 tersebut telah menimbulkan kepanikan dan kecemasan tentara jepang yang menguasai Indonesia dan dengan terpaksa pemerintah Jepang menyatakan kekalahanya terhadap pasukan sekutu.
Meskipun telah ada usaha Indonesia dalam persiapan kemerdekaan (dengan adanya Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) kekalahan Jepang terang saja menjadikan semangat perjuangan para tokoh semakin berkobar. Situasi dan kondisi tersebut tidak disia-siakan oleh para pejuang kita. Sejarah kemerdekaan Indonesia mencatat bahwa proses persiapan proklamasi dilakukan secara cepat dan tepat. Terbukti pada tanggal 7 Agustus Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau sering juga disebut Komite Persiapan Kemerdekaan dibentuk. Meskipun pembentukan atas prakarsa pemerintah Jepang, namun dalam diri para anggota-nya jelas bermaksud untuk melepaskan diri terhadap penjajahan Jepang.
Keberhasilan BPUPKI dalam merumuskan dasar negara dengan sigap ditindaklanjuti oleh PPKI. Pada tanggal 8 Agustus Ir. Soekarno yang menjadi ketua komite tersebut bersama Radjiman dan Moh. Hatta bertolak bertemu Marsekal Terauchi yang saat itu berada di Dalat, Vietnam. Dalam pertemuan tersebut dikabarkan bahwa Jepang memberikan kesempatan Indonesia untuk memplokamirkan kemerdekaannya dalam waktu dekat.
Dilain sisi situasi politik dalam negeri kian memanas dan berkobar, berita kekalahan Jepang atas sekutu terdengar hingga ke telinga para tokoh pemuda yang dipelopori oleh Sutan Syahrir. Sontak para pemuda yang berjiwa pejuang tersebut dengan keras kepala dan tekat yang bulat mencari jalan keluar pula guna mewujudkan kemerdekaan. Golongan pemuda ini tidak lagi mempercayakan persiapan kemerdekaan pada PPKI, mereka beranggapan PPKI merupakan bentukan Jepang sehingga tunduk dan patuh terhadap pemerintah Jepang.
Sepulang Ir. Soekarno bersama rombongan ke Indonesia tepatnnya pada tanggal 14 Agustus 1945, Sutan Syahrir mendesak Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan RI. Bahkan Syahrir yang dikenal akan dukungan dari kalangan pemuda dan pelajar tersebut mengancam akan mengadakan demonstrasi besar-besaran dan bila perlu mengangkat senjata dalam melawan tentara Jepang.
Sehari setelah peristiwa tersebut dengan resmi pemerintah Jepang menyatakan kekalahannya terhadap sekutu. Meskipun demikian tentara Jepang tetap menduduki Indonesia karena telah menjanjikan Indonesia untuk kembali diserahkan atas Belanda yang terlebih dahulu menjajah Indonesi.
Masih dalam hari yang sama Ir. Soekarno memimpin rapat PPKI di Pegangsaan Timur. Dari hasil rapat tersebut sepertinya para anggota PPKI masih enggan untuk memproklamasikan kemerdekaan karena masih butuh beberapa persiapan. Dilain sisi golongan pemuda dengan tekat bulat tetap mendesak Ir. Soekarno untuk segera mengumumkan kemerdekaan Indonesia. Karena hasil rapat itu pula maka terjadi aktsi penculikan yang dikenal dengan sebutan peristiwa rengas dengklok tepatnya pada tanggal 16 Agustus 2014.
Jika sekilas kita lihat memang seakan golongan pemuda memiliki pemikiran yang terlalu instan dan tidak memikirkan resiko yang ada dengan menculik pimpinan PPKI. Namun karena peristiwa rengas dengklok itu pula Ahmad Soebardjo yang menjadi anggota PPKI meminta golongan pemuda untuk membebaskan Soekarno-Hatta dengan memberikan jaminan proklamasi Kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan selambat-lambatnya tanggal 17 Agustus 1945.
Sejarah Kemerdekaan Indonesia telah mencatat betapa besarnya-nya semangat para pahlawan perjuangan kemerdekaan kita. Setelah sore hari Soekarno dan Hatta diantar kembali ke Jakarta peristiwa berikutnya adalah perumusan naskah proklamasi.
Naskah proklamasi yang kini sering kita baca pada saat upacara bendera setidaknya penuh perjuangan dan pengorbanan dalam penyusunan-nya.
Pada keesokan harinya yakni tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, Ir. Soekarno didampingi Moh. Hatta beserta anggota PPKI dan golongan pemuda memplokamirkan kemerdekaan Indonesia. Mulai dari saat itulah kemerdekaan Indonesia terwujud hingga kini.
Demikian sajian artikel sejarah kemerdekaan Indonesia yang dapat kami sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf (loh kok jadi kaya pidato brow?) semoga bermanfaat. Akhir kata semoga dengan mempelajari perjuangan para pahlawan kita mampu meneladanan sifat dan sikap nasionalisme mereka dalam mewujudkan negara yang adil, makmur, dan sejahtera. Merdeka.. merdeka..!
Baca Juga: