-->

Sejarah Mataram Islam, Kekuasaan Prabu Hanyokrowati

Kekuasaan Prabu Hanyokrowati

Sepeninggal Panembahan Senopati yang dikenal sebagai pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Mataram Islam pada tahun 1601. Tahta kerajaan bergulir kepada putranya yakni Mas Jolang yang kemudian bergelar sebagai Prabu Hanyakrawati. Kekuasaan Mataram pada masa itu meliputi wilayah jawa tengah hingga jawa timur.

Mataram Islam pada masa kekuasaan Prabu Hanyakrawati tidaklah sekuat masa kekuasaan ayahnya. Terlihat dari beberapa pemberontakan yang dilakukan oleh para adipati dari kadipaten Demak, dan Ponorogo. Terlebih Kadipaten Surabaya sama sekali tidak mengakui kedaulatan dari kerajaan Mataram. Dengan adanya pemberontakan tersebut jelas pasukan kerajaan terfokus untuk melawan dan mempertahankan kedaulatan Mataram Islam.

Prabu Hanyakrakusuma sibuk dengan strategi perang demi menyatukan kekuasaan Mataram sebagaimana warisan dari Ayahnya.

Di lain sisi keadaan ekonomi Mataram pada saat itu mengalami guncangan. Hal ini dikarenakan kurangnya pemasukan dari kadipaten-kadipaten yang memberontak serta banyaknya kebutuhan guna peperangan yang berlangsung di berbagai wilayah.

Prabu Hanyakrakusuma yang merupakan raja kedua dari kerajaan Mataram Islam berusaha mati-matian memerangi Kadipaten yang berusaha melepaskan diri dari kerajaan Mataram Islam. Pertempuran demi pertempuran terjadi pada masa kekuasaan Raja kedua Mataram ini.

sejarah-mataram-islam
Kekuasaan Prabu Hanyokrowati sebagai pewaris tahta kerajaan Mataram Islam tidaklah berlangsung lama. Siapa sangka sosok Raja kedua dari kerajaan Mataram Islam ini akan segera meninggalkan tapuk kekuasaannya karena kecelakaan saat berburu di daerah krapyak (kini dikenal sebagai panggung krapyak) pada tahun 1613. Karena kematian beliau di daerah Krapyak maka dinobatkan sebagai Pangeran Seda Krapyak.


Demikian sedikit uraian mengenai kekuasaan Prabu Hanyokrowati atas Mataram Islam yang dapat dikatakan terlalu singkat, bahkan beliau belum bisa menyatukan kembali daerah-daerah yang memberontah atas kekuasaan Mataram Islam. Sepeninggal Prabu Hanyokrowati, tapuk kekuasaan jatuh pada putranya yang bernama Raden Mas Martapura beruntun kepada putra sulung Prabu Hanyokrowati yakni Raden Mas Rangsang. Kejanggalan dan keruwetan sepertinya terjadi pada penobatan Raden Mas Rangsang, karena dari berbagai sumber sejarah mengenai alasan Raden Mas Martapura turun tahta dan digantikan oleh Raden Mas Rangsang tidak memiliki kesamaan.
Baca Juga:

the_leader's

Kajian Sejarah | Peristiwa | Agama | Kerajaan | Sosial Ekonomi | Susuanan Acara | Seni Budaya | Info Menarik Lainnya

 
About - Disclaimer - Privacy Policy
Back To Top