Setiap kerajaan ada masanya, begitu pula dengan kerajaan kalingga yang sempat berjaya pada masa kepemimpinan Ratu Shima. Runtuhnya kerajaan kalingga tentu tidak serta merta terjadi karena tergantinya agama Hindu dengan Budha di wilayah nusantara. Lebih jauh tentang hal tersebut tentu terdapat hukum sebab akibat di dalamnya. Untuk memahami kemunduran dan kehancuran kerajaan kalingga.
Kerajaan kalingga mencapai puncak kejayaan pada masa kepemimpinan Ratu Shima yang terkenal akan sosok wanita bijaksana dan penuh ketegasan dalam memerintah kerajaan holing. Tak heran jika pada masa tersebut beliau mampu mengantarkan kalingga pada masa keemasannya. Peluasan wilayah serta kemakmuran rakyat di daerah kekuasaan kalingga menjadi salah satu bukti kebesaran Ratu Shima. Selian kesejahteraan masyarakat terdapat pula peninggalan-peninggalan sejarah berupa bangunan candi dan prasasti yang semakin mendukung pendapat bahwa holing sangat berjaya pada masa kepemimpinan Ratu Shima. Namun roda tetap berputar, sebagaimana kehidupan manusia pada umumnya Ratu Shima meninggal sekitar tahun 732 dan digantikan oleh keturunannya. Mulai dari sini sebenarnya telah nampak runtuhnya kerajaan kalingga secara perlahan.
Di sisi lain kerajaan Sriwijaya di pulau seberang mulai muncul dan kuat baik dalam hubungannya dengan kerajaan luar maupun militer. Sebagimana isi dari prasasti kota kapur yang telah kita bahas dalam artikel sejarah kerajaan sriwijaya bahwa maharaja pada saat itu menghendaki penyerangan terhadap bumi jawa. Dari serangan tersebut diketahui bahwa kerajaan kalingga dapat dikalahkan dan menjadi taklukan kerajaan sriwijaya.
Dari urain di atas dapat kita simpulkan bahwa penyebab utama runtuhnya kerajaan kalingga adalah serangan dari kerajaan sriwijaya. Latar belakang inilah yang kemudian mengantarkan kalingga pada kehancuran dan tergantikan dengan kekuasaan kerajaan lain. Namun demikian diyakini keturunan dari Ratu Shima nantinya kembali menjadi pemimpin besar dengan kerajaan yang terkenal yakni Mataram Kuno.
Baca Juga: