Berbagai peninggalan kerajaan tarumanegara tersebar di sepanjang wilayah jawa barat baik berupa artefak, prasasti, candi, maupun bentuk lain. Apa saja bentuk dan dimana cagar budaya tersebut ditemukan dapat kita simak lebih lanjut di bawah ini. Kekuasaan tarumanegara yang membentang cukup luas mulai dari Jakarta, Banten, Bogor, hingga Cirebon menjadikan kekuatan dan kesejahteraan yang cukup besar. Hal ini didukung dengan kehidupan perekonomian tarumanegara yang sebagian besar didapat dari hasil pertanian dan peternakan. Bahkan pada salah satu prasasti yakni prasasti tugu terdapat pernyataan yang menggambarkan teknologi perairan pada masa tersebut telah digunakan kerajaan tarumanegara dalam menggarap persawahan dan perkebunan. Selain prasasti tugu masih terdapat beberapa peninggalan kerajaan tarumanegara yang menarik untuk kita simak.
Peniggalan berupa candi
Candi Batujaya: Sebuah candi yang ditemukan di muara sungai Citarum Jawa Barat. Penemuan ini jelas memberikan bukti bahwa peradaban pada masa lampau kerajaan tarumanegara sudah cukup maju. Situ Batujaya memiliki wilayah yang cukup luas. Lebih dari 15 KM membentang di daerah muara sungai Citarum. Hingga kini situs Batujaya masih menjadi salah satu kekayaan budaya warisan nenek moyang bangsa Indonesia.
Candi Sibuaya: Candi ini ditemukan di kecamatan Cibuaya, Karawang, Jawa Barat. Dalam situs ini terdapat beberapa benda purbakala diantaranya berbentuk arca dan lingga. Situs yang merupakan peninggalan kerajaan tarumanegara ini mulai ditemukan pada tahun 1951.
Peninggalan berupa prasasti
Selain prasasti tugu seperti tersebut di atas tadi kerajaan tarumanegara masih memiliki prasasti yang telah ditemukan. Adapun prasasti lain dari kerajaan tarumanegara adalah sebagai berikut:
Prasasti Ciareteun: Merupakan sebuah prasasti yang ditemukan di ciampea (Bogor). Prasasti ini bertuliskan huruf palawa dengan bahasa sansekerta. Adapun isi dari prasasti ciareteun berupa puisi dan gambar telapak kaki.
Prasasti Jambu: Sebuah prasasti peninggalan kerajaan tarumanegara yang ditemukan di Desa Parakanmuncang, Nanggung, Bogor. Prasasti yang juga sering disebut dengan Pasri Koleangkak ini berisikan bahwa pada masa tersebut kerajaan tarumanegara dipimpin oleh Sri Purnawarman dan menggambarkan kekuatan tarumanegara. Sebagimana prasasti Ciareteun, prasasti jambu juga disertai dengan telapak kaki raja.
Prasasti Kebonkopi: Ditemukan di daerah Cibungbulang, isi dari prasasti kebonkopi hampir mirip dengan prasasti jambu yakni memberikan gambaran bahwa raja tarumanegara Sri Purnawarman memiliki kekuatan dan perisai yang kuat namun telapak yang terdapat didalamnya bukan telapak raja melainkan telapak kaki gajah yang diibaratkan sebagai gajah dewa wisnu.
Prasasti Lebak: Prasasti yang ditemukan di daerah Banten ini sering juga disebut dengan prasasti Cidanghiang. Berisikan kebesaran Sri Purnawarman dalam memimpin tarumanegara dan menjadi panutan kerajaan lain.
Prasasti Pasir Awi: Prasasti ini ditemukan di daerah Leuwiliang, Bogor. Sayangnya tulisan yang terdapat dalam prasasti awi tersebut hingga kini belum bisa diterjemahkan dan masih menjadi pertanyaan banyak peneliti.
Prasasti Muara Cianten: Sama hal nya prasasti pasir awi, parasasti muara cianten juga belum dapat diterjemahkan karena menggunakan huruf ikal.
Semoga artikel dengan judul peninggalan kerajaan tarumanegara di atas dapat kita jadikan sebagai pembelajaran mengenai kebudayaan Hindu di masa lalu khususnya di wilayah Indonesia tercinta.