Monumen Kesaktian Pancasila. Soeharto memang menjadi presiden kedua RI sekaligus dikenal dengan sebutan bapak pembangunan nasional. Hal ini tidak lain karena program utama yang menjadi andalan pemerintahan beliau ialah mengenai pembangunan nasional. Salah satu program yang sangat terkenal akan keberhasilannya ialah pembangunan lima tahun yang disingkat dengan sebutan PELITA.
Disisi lain presiden soeharto juga sangat memperhatikan bangunan-bangunan bersejarah serta membangun berbagai monumen guna mengenang jasa para pahlawan maupun mengenang peristiwa sejarah di Indonesia. Salah satu pembangunan yang dilakukan semasa menjabat sebagai presiden RI ialah monumen kesaktian pancasila atau sering juga disebut dengan monumen pancasila sakti/ monumen revolusi. Bangunan ini berada di kelurahan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, dan dibangun di atas tanah dengan luas lebih dari 9 hektare.
Tujuan dari pembangunan monumen ini ialah untuk mengenang perjuangan pahlawan revolusi yang gugur dalam mempertahankan ideologi Pancasila dari ancaman Komunis. Di tempat ini pulalah lokasi lubang buaya berada. Yakni sebuah sumur tua yang pada tahun 1965 dijadikan pembuangan mayat korban keganasan PKI.
Selain keberadaan lubang buaya, dalam kawasan monumen ini juga terdapat beberapa bangunan diantaranya adalah:
Semoga dengan membaca artikel monumen kesaktian pancasila di atas dapat menambah wawasan kita dalam mempelajari sejarah bangsa baik mengenai lokasi lubang buaya, maupun bangunan lain yang berada dalam kompleks monumen tersebut. Semoga sejarah kelam tersebut tidak kembali terjadi di negara kita tercinta.
Baca Juga:
Tujuan dari pembangunan monumen ini ialah untuk mengenang perjuangan pahlawan revolusi yang gugur dalam mempertahankan ideologi Pancasila dari ancaman Komunis. Di tempat ini pulalah lokasi lubang buaya berada. Yakni sebuah sumur tua yang pada tahun 1965 dijadikan pembuangan mayat korban keganasan PKI.
Selain keberadaan lubang buaya, dalam kawasan monumen ini juga terdapat beberapa bangunan diantaranya adalah:
Museum pengkhianatan Partai Komunis Indonesia (PKI)
Dalam museum tersebut terdapat diorama yang menggambarkan peristiwa pemberontakan PKI yang saat itu bersikukuh untuk mengganti dasar negara Indonesia dengan Komunis.Rumah penyiksaan
Di rumah penyiksaan ini para pahlawan revolusi dipaksa untuk menandatangani surat dukungan bagi Partai Komunis Indonesia. Penyiksaan demi penyiksaan terhadap para pahlawan tersebut akhirnya mengantarkan mereka pada kematian yang kemudian jazatnya dibuang ke dalam lubang buaya.Dapur Umum
Pada saat itu dapur umum yang dimanfaatkan oleh PKI merupakan rumah Ibu Amroh. Rumah ini juga menjadi saksi bisu kebiadapan dan kekerasan yang dilakukan oleh para anggota PKI.Museum Paseban
Dalam kompleks monumen kesaktian pancasila terdapat museum paseban. Dalam museum paseban anda akan disajikan beberapa diorama yang menggambarkan mengenai rapat persiapan pemberontakan 30 S PKI, latihan sukarelawan, penculikan letjen TNI Ahmad Yani, dan lain sebagainya yang dapat menjelaskan lebih terperinci mengenai peristiwa G30/S PKIPos Komando
Pos komando dulunya merupakan rumah seorang penduduk setempat yakni H. Sueb. Rumah tersebut digunakan oleh Letnan Kolonel Untung dalam merencanakan penculikan terhadap para pahlawan revolusi.Semoga dengan membaca artikel monumen kesaktian pancasila di atas dapat menambah wawasan kita dalam mempelajari sejarah bangsa baik mengenai lokasi lubang buaya, maupun bangunan lain yang berada dalam kompleks monumen tersebut. Semoga sejarah kelam tersebut tidak kembali terjadi di negara kita tercinta.
Baca Juga: