Sebagaimana
artikel sejarah mengenai Kerajaan Mataram Masa Kekuasaan Sultan Agung Hanyokro Kusumo yang di dalamnya saya
tuliskan pembuatan Segoroyoso (laut
buatan) menjadi sejarah lahirnya cerita, legenda,
mitos, maupun dongeng mengenai hubungan raja Mataram dengan Ratu Laut Kidul
(Ratu Pantai Selatan). Sosok makhluk gaib yang juga akrab disebut sebagai kanjeng ratu kidul ini memang banyak
diyakini masyarakat jawa khususnya setelah adanya peristiwa bertemunya Sultan
Agung Hanyokro Kusumo dengan penguasa pantai selatan ini. Bahkan hingga saat
ini kisah cerita nyi roro kidul seringkali
diperbincangkan banyak orang, mulai dari masyarakat jelata hingga para normal,
mulai dari perbincangan ringan seperti kamar hotel nomor 308 di salah satu penginapan
terkenal di jawa barat hingga perbincangan serius mengenai bencana yang melanda
Indonesia (pulau jawa khususnya).
Lukisan Nyi Roro Kidul |
Pada
kesempatan ini saya tidak akan berbicara mengenai asal usul, lukisan, maupun foto
asli nyi roro kidul. Karena saya sendiri belum pernah melihatnya, apalagi
berkenalan dengannya, hehe. Meskipun sebagian masyarakat mempercayai bahwa sosok
nyi roro kidul berbeda dengan kanjeng ratu kidul namun saya akan menceritakan
mengenai kisah cerita nyi roro kidul
dan pertemuannya dengan Sultan Agung Hanyokro Kusumo yang sangat melegenda di
kalangan masyarakat jawa.
Sebagaimana
telah saya uraikan dalam artikel yang berjudul Sejarah Kerajaan Mataram Masa Kekuasaan Sultan Agung Hanyokro Kusumo,
kekuatan Mataram Islam pada saat itu cukup kuat, hal ini terbukti dengan
banyaknya daerah taklukan yang menjadi daerah kekuasaan kerajaan Mataram. Kekuatan
Mataram Islam pada masa kejayaan ini tidak serta merta didapatkan begitu saja
tanpa usaha. Salah satu usaha pemerintahan Mataram guna meningkatkan kemampuan
dan kekuatan pasukan perangnya adalah dengan dibendung nya sungai opak dan
sungai oyo yang kemudian dijadikan suatu bendungan “Segoroyoso” sebagai tempat
berlatih perang pasukan mataram. Keputusan ini diambil oleh Sultan Agung karena
sebagai kerajaan yang bersifat agraris, Mataram tidak memiliki lautan sebagai sarana
berlatih. Kisah cerita nyi roro kidul dengan raja ketiga kerajaan Mataram ini
muncul ketika pembangunan Segoroyoso
dilaksanakan.
Pembangunan
laut buatan dengan membendung sungai Opak dan sungai Oya ini jelas
mengakibatkan penduduk yang berada di hulu sungai kaget akan berhentinya aliran
sungai yang mereka jadikan sumber pertanian dan keperluan sehari-hari. Bahkan nyi
roro kidul yang konon bermukim di laut selatan pulau jawa pun merasa heran
dengan berhentinya aliran sungai. Dari sinilah kemudian penguasa pantai selatan
tersebut mencari tahu penyebab akan keringnya sungai Opak dan sungai Oya. Setapak
demi setapak sungai opak disusuri oleh ratu pantai selatan dari hilir, hingga
akhirnya menemukan bahwa penyebab dari berhentinya aliran sungai ialah
bendungan Segoroyoso yang dibangun oleh Kerajaan Mataram.
Di
sisi lain, Sultan Agung yang sedang melakukan pengawasan terhadap proyek
pembangunan dari atas bukit melihat kemunculan/ penampakan sosok nyi roro kidul
dari tengah telaga yang dibangunnya. Sosok gaib yang digambarkan mendekati
sempurna baik kecantikan, maupun kemolekan nya sontak membuat penguasa Mataram
tersebut sangat kagum dan tergila-gila hingga tidak mampu menahan nafsu syahwat
nya. Di tempat ini kemudian lahir cerita mengenai “mani tetes” atau sering
disebut orang jawa sebagai “kuburan tanpa jasad” yang dalam bahasa indonesia
berarti “makam tanpa jasad” karena diyakini masyarakat bahwa sang Raja
mengeluarkan air mani ketika melihat kemolekan ratu pantai selatan di tempat
ini (karena kisah cerita nyi roro kidul
inilah kini tempat tersebut tengah dibangun oleh pemerintah Desa sebagai obyek
wisata di dekat wisata goa permoni, Desa Trimulyo, Jetis, Bantul). Konon Sultan Agung menjadikan ratu pantai selatan
tersebut sebagai selir nya. Makanya tak heran jika kerajaan Mataram sangat erat
dihubung-hubungkan dengan ratu pantai selatan.
Kisah cerita nyi roro kidul memang
memiliki misteri yang sangat pelik, tak heran jika masing-masing daerah, di Jawa
dan Bali khususnya memiliki legenda, cerita, misteri, dongeng, mitos maupun
keyakinan tersendiri tentang penguasa pantai selatan ini. Terlepas dari sikap
kita mengenai kepercayaan tersebut, mitos nyi roro kidul berkembang menjadi
bagian dari masyarakat Indonesia. Bahkan produser film Indonesia tahun 80-an
pernah mengangkat sosok misterius ini dalam film nya yang diperankan oleh Suzanna sebagai nyi roro kidul.
Baca Juga: