Setelah kemarin sempat ngeshare mengenai keindahan danau Tondano dan makam Sam Ratulangie serta persinggahan saya selama di sulawesi utara, kini saya akan bercerita mengenai makam Pangeran Diponegoro.
Bagi Anda yang sudah membaca artikel saya yang berjudul Biodata Pangeran Diponegoro tentu sudah tidak asing lagi mengenai asal usul dan silsilah keluarga beliau. Untuk menambah wawasan mengenai sejarah tidak ada salahnya Anda juga membaca cerita singkat saya di bawah ini.
Sebenarnya perjalanan kami ke persinggahan terakhir Pangeran Diponegoro merupakan perjalanan pertama sesaat setelah menginjakkan kaki di Pulau Sulawesi. Karena rute perjalanan dari Jogja ke Minahasa memerlukan 2 kali penerbangan yakni Bandara Adisutjipto (Yogyakarta) – Bandara Juanda (Surabaya) – Sultan Hasanuddin (Makassar) makanya kita sempet menikmati kota Makassar meskipun hanya sebentar. Setiba di Makassar udah ada yang jemput kami di bandara mulai dari taxi sampai travel (hkhk itu mah angkot bung). Karena barang bawaan kami cukup sedikit maka kami putuskan untuk rental mobil, dan gila barang bawaan kami gak muat di satu mobil (maklum bukan liburan gan, tapi tugas!), akhirnya ambil lagi deh satu mobil. Karena masih membutuhkan beberapa perlengkapan kami berhenti di pusat perbelanjaan di kota Makassar. Tak disangka ternyata pusat perbelanjaan tersebut berdekatan dengan makam Pangeran Diponegoro, sontak kami saling memandang dan meminta sopir untuk menuju kompleks pemakaman tersebut.
Dalam komplek pemakaman tersebut ternyata terdapat banyak makam, saya kira Cuma ada satu makam saja, ternyata di tempat ini pula istri, anak, dan para pengikut Diponegoro juga turut dimakamkan.
Bagi Anda yang sedang melewati atau berkunjung ke Makassar jangan lewatkan untuk berziarah ke makam Pangeran Diponegoro yang berada di kota Makassar (Jl. Diponegoro, Melayu, Wajo).
Baca Juga: