HARI KELUARGA BERENCANA NASIONAL
Oleh: Fitri Susanto
Tanggal 29 Juni ditetapkan sebagai Hari
Keluarga Nasional (Harganas). Sebuah hari yang mengandung nilai sejarah, karena
menjadi tanda dimulainya hari Kebangkitan. Bangkitnya kesadaran keluarga
Indonesia untuk membangun dirinya ke arah keluarga kecil melalui Keluarga
Berencana (KB). Keluarga Berencana adalah suatu gerakan untuk membentuk
keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran1.
Dengan kata lain, keluarga berencana juga dapat kita pahami sebagai suatu
program yang dicanangkan oleh pemerintahan Indonesia dengan membatasi kelahiran
yang dilakukan dengan menggunakan alat-alat kontrasepsi seperti kondom, spiral,
obat-obatan, dan lain sebagainya. Jumlah anak dalam tiap keluarga yang dianggap
ideal menurut proposional keluarga berencana adalah dua.
Program
keluarga berencana di Indonesia sebenarnya telah dipelopori oleh perkumpulan
keluarga berencana Indonesia (PKBI) yang didirikan di Jakarta pada tanggal 23
Desember 19572. Namun program keluarga berencana ini masih dilakukan
secara diam-diam oleh para aktifis dan relawan, hal tersebut dilakukan karena
pimpinan Negara pada masa itu sangat anti dengan keluarga berencana (KB). Baru
setelah tapuk kekuasaan beralih ke tangan Soeharto program keluarga berencana
ini mendapat angin segar dan justru dimasukkan dalam program pemerintahan pada
masa orde baru.
Dalam perkembangan selanjutnya
organisasi perkumpulan keluarga berencana Indonesia berubah menjadi lembaga
semi pemerintahan pada tanggal 17 oktober 1968 dengan nama LKBN (Lembaga
Keluarga Berencana Nasional). Dua tahun kemudian, yakni pada tahun 1970 lembaga
ini diganti menjadi BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) yang
merupakan badan resmi pemerintah yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan
program Keluarga Berencana di Indonesia3.
Meskipun program
keluarga berencana di Indonesia ini masih menuai banyak kontroversi dikalangan
para ulama islam antara halal dan haram, namun program tersebut telah menjadi
program pemerintahan Indonesia yang hingga kini semakin gencar disosialisasikan
kepada masyarakat luas. Bagaimanapun pandangan kita mengenai program keluarga
berencana setidaknya mesti ada suatu perencanaan pada setiap keluarga, terutama
anak dalam keluarga. Bagaimana untuk dapat menghidupi mereka dengan lebih baik,
menjamin pendidikan yang mereka tempuh dan masa depan mereka dimasa yang akan
datang. Hal tersebut harus kita persiapkan dan rencanakan sejak dini, sebab
anak-anak kita merupakan generasi penerus yang akan meneruskan perjuangan dan
nasab kita. Dengan mempersiapkan dan merencanakan hal tersebut diharapkan kita
akan mampu mewujudkan generasi penerus yang sehat jasmani maupun rohani,
cerdas, sejahtera, dan dapat menjadi generasi penggerak perubahan kearah yang
lebih baik. SELAMAT HARI KELUARGA BERENCANA NASIONAL
Baca Juga:
1.Budi Utomo dan Kebangkitan Nasional
2.Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia
3.Sejarah Unifikasi Dunia Kristen Barat
4.Kemandirian Dalam Pendidikan
5.Contoh Penulisan Abstrak Skripsi yang Baik dan Benar
1.Budi Utomo dan Kebangkitan Nasional
2.Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia
3.Sejarah Unifikasi Dunia Kristen Barat
4.Kemandirian Dalam Pendidikan
5.Contoh Penulisan Abstrak Skripsi yang Baik dan Benar
1Wikipedia, keluarga berencana, http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga_Berencana,
terakhir diakses 28 Juni 2012, jam 23.31
2,3 infotech25, konsep dasar keluarga berencana, http://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2058322-konsep-dasar-keluarga-berencana/#ixzz1z0hS4KtY,
terakhir diakses 27 Juni 2012, jam 23.14